Rabu, 03 September 2008

Apa Arti smua ini??

Ketika roda itu terus berputar

Ketika pikiranku terbang melayang

Terbang mencari jalan keluar yang terbaik

Ketika aq mulai merasakan jenuhnya hidup di kota besar ini

Ketika aq mulai beribincang-bincang dengan saudaraku tentang masa depan kami

Dan ketika itu pula, datang seorang bocah kecil ke dalam angkot yang sedang kami tumpangi

Sudah kuduga, dia akan mengamen, dugaanku hampir tepat, bocah itu tidak hanya mengamen, tetapi juga memberikan amplop kosong kepada penumpang angkot jurusan ST HALL-CIMAHI termasuk aq

Sekilas kulihat amplop itu, harapan bocah itu agar kami memberikan sumbangan

Namun, setelah kubaca potongan kertas berisikan tulisan yang sengaja ditempel di amplop itu, Aq terkejut, Aq menghela napas, ( ini pengalaman kedua ku, sebelumnya aq juga pernah mendapat amplop yang sama, yang isinya, yang isinya mengiris-iris hati nuraniku

Ya, isi surat itu adalah meminta sumbangan untuk biaya sekolah

Terlepas dari apakah surat itu benar atau berbohong

Aq tetap tak dapat memungkiri realita yang terjadi di kota besar seperti ini

Ya, paradoks yang sangat bertentangan dengan keadaan sebenarnya

Si kaya semakin kaya

Si miskin semakin miskin

Muak...

Bosan...

Marah...

Itulah yang terlintas di pikiranku

Hal seperti ini memang sudah lumrah terjadi

Di tengah pembangunan kota yang begitu pesat

Pertumbuhan perindustrian dan perdagangan yang meningkat

But,,, di sisi lain ada masyarakat yang tidak mengalami peningkatan kehidupan sama sekali

Mereka hanya Cuma bisa mengagumi perkembangan yang begitu cepat terjadi sekelilingnya

Tetapi, sama sekali mereka tidak pernah menikmati dan merasakan nikmatnya hasil pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Bocah-bocah malang itu,,

Tidak seberuntung diriku

Kadang aq masih mengeluh soal susahnya menjalani kehidupan ini

Tapi, di sisi kehidupan yang lain,

Bocah-bocah itu terus berjuang bagaimana mereka juga bisa menikmati dan merasakan pendidikan.

Semahal apakah pendidikan??

Semahal apakah?

Sampai-sampai orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah bertaraf internasional

Semahal apakah pendidikan??

Sampai-sampai pemerintah tidak bisa merealisasikan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN, padahal itu merupakan amanat dalam Konstitusi Negara kita

Pendidikan...

Ya pendidikan...

Yang merupakan modal dasar yang dibutuhkan untuk membentuk generasi-generasi penerus pembangunan bangsa ini,

Nyatanya belum juga merata.................................................................................

Tidak ada komentar: